My Blog List

Monday, October 29, 2012

SEJARAH KELUARGA BERENCANA



Oleh :Wahyu Erniaty



Gerakan Keluarga Berencana yang kita kenal sekarang ini bermula dari kepeloporan beberapa orang tokoh,baik di dalam maupun diluar negeri.Pada awal abad ke 19,di Inggris,upaya keluarga berencana mula-mula timbul atas prakasa sekelompok orang yang menaruh perhatian pada masalah kesehatan ibu.Maria Stopes (1880-1950) menganjurkan pengaturan kehamilan di kalangan kaum buruh di Inggris. Di Amerika Serikat dikenal Margereth Sanger (1883-1966) yang dengan program birth control-nya merupakan pelopor keluarga berencana modern. Pada 1917 didirikan National Birth Control League dan pada November 1921 diadakan National Birth Control Converence yang pertama. Salah satu hasil konfrensi tersebut adalah pendirian American Birth Control League dengan Margareth Sanger sebagai Ketuanya

.
Pada 1925 ia mengorganisasikan konferensi international di New York yang menghasilkan pembentukan International federation of birth control league.Pada 1948 Margareth Sanger mempelopori pembentukan international Committee On Planned Paranthood yang dalam konferensinya di New Delhi pada 1952 meresmikan berdirinya International Planned Parenthood Federation (IPPF). Federasi ini memilih Margareth Sanger dan Rama Ran dari india sebagai pimpinanya. Sejak itu berdirilah perkumpulan-perkumpulan Keluarga Berencana di seluruh dunia,termasuk di Indonesia yang mendirikan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia 


(PBKI).
Sebelum PBKI didirikan di Indonesia,sudah banyak dilakukan usaha-usaha membatasi kelahiran secara individual. Diantaranya pelopor keluarga berencana itu adalah Dr.Sulianti Suroso dari Yogyakarta,menganjurkan para ibu untuk membatasi kelahiran mengingat angka kematian bayi cukup tinggi.Sedangkan di DKI Jakarta mulai dirintis di bagian kebidanan dan kandungan FKUI/RSCM oleh Prof.Sarwono Prawirohardjo
.
Pada tanggal 23 Desember 1957 PBKI diresmikan oleh dr.R.Soeharto sebagai ketua,beliau memperjuangkan terwujudnya keluarga sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu
Pertama mengatur/menjarangkan kehamilan,kedua,mengobati kemandulan dan ketiga member nasehat perkawina.Untuk selanjutnya pada tahun 1970 pengelolaan program KB dikelola oleh suatu badan independent, yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menggantikan LKBN, yang pertanggungjawabanya langsung kepada Presiden RI.
DAFTAR PUSTAKA
ILMU KEBIDANAN,Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,Jakarta 2007.


Monday, October 22, 2012

kontrasepsi Implant


KONTRASEPSI IMPLANT  
By : Tika Indah Primasari, Amd.Keb

Profil  kontrasepsi Implant : 1) Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita, 2) Efektif  5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon, 3) Nyaman, 4) Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi, 5) Pemasangan dan pencabutan oleh bidan/dokter terlatiH, 6) Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut, 7) Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenore , 8) Aman dipakai pada masa laktasi .
Jenis-jenis kontrasepsi Implant a) NORPLANT terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya adalah 5 tahun. b) IMPLANON terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm. yang diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. c) JADENA  dan INDOPLANT terdiri dari 2 batang yang dilapisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
Cara Kerja kontrasepsi Implant yaitu : Lendir serviks menjadi kental, menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, mengurangi transportasi sperma, menekan ovulasi. Efektifitasnya Sangat efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan). Beberapa keuntungan Kontrasepsi Implant antara lain : 1) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena), 3) pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, 4) tidak memerlukan pemeriksaan dalam, 5) bebas dari pengaruh estrogen, 6) tidak menggangu kegiatan senggama, 7) tidak menggangu ASI, 8) klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan, 10) dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Keuntungan non kontrasepsi Implant yaitu : a) Mengurangi nyeri haid, b) mengurangi jumlah darah haid, c) mengurangi/memperbaiki anemia, d) melindungi terjadinya kanker endometrium, d) menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara, e) melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul, f)  menurunkan angka kejadian endometriosis.
Keterbatasan kontrasepsi Implant yaitu : kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea. Timbulnya keluhan-keluhan seperti : 1) Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual, 2) pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan, 3) membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan, 4) tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS, 5) klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan, 6) efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsy, 7) terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun).
Yang boleh menggunakan kontrasepsi Implan : wanita dalam usia reproduksi, telah atau belum memiliki anak, menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena), menyusui dan membutuhkan kontrasepsi, pascapersalinan dan tidak menyusui, pascakeguguran, tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap, riwayat kehamilan ektopik, tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell), tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen, sering lupa menggunakan pil. Dan yang tidak boleh menggunakan Implant aadalah : hamil atau diduga hamil, perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya, benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara, tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi, miom uterus dan kanker payudara, gangguan toleransi glukosa.
Waktu mulai menggunakan  kontrasepsi Implant sebagai berikut : 1) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7. Tidak diperbolehkan metode kontrasepsi implant. 2) Insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan. Bila diinsersi setelah hari ke-7 siklus haid, klien jangan melakukan hubungan seksual terlebih dahulu. 3) Bila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, jangan melakukan hubungan seksual atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari. 4) Bila menyusui antara6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan, insersi dapat dilakukan setiap saat. Bila menyusui penuh, klien tidak perlu memakai metode kontrasepsi lain. 5) Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan setiap saat, tetapi jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari. 6) Bila klien menginginkan kontrasepsi hormonal dan ingi menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini klien tersebut tidak hamil, atau klien menggunakan kontrasepsi terdahulu dengan benar. 7) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan, implant dapat diberikan pada jadwal kontrasepsi suntikan tersebut. Tidak diperlukan metode kontraepsi lain. 8) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal (kecuali AKDR) dan klien ingin menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, asal saja diyakini tidak terjadi kehamilan, tidak perlu menunggu datangnya haid berikutnya. 9) Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dank lien ingin menggantinya dengan implant, implant diinersikan pada saat haid hari ke-7 dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut.
Intruksi untuk klien sebagai berikut : 1) daerah insersi harus tetap dan bersih selama 48 jam pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi. 2) Perlu dijelaskan bahwa mungkin akan terjadi sedikit rasa perih, pembengkakan, atau lebam pada daerah insisi. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. 3) Pekerjaan harian rutin tetap dikerjakan. Namun, hindari benturan, gesekan, atau penekanan pada daera insisi. 4) Balutan penekan jangan dibukaselama 48 jam, sedangkan plester dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari). 5) Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan tekanan yang wajar. 6) Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam, peradangan, atau bila rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke klinik.
Informasi lain yang perlu diperlukan yaitu :1)  efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi dan berlangsung hingga 5 tahun bagi norplant dan 3 tahun bagi implanon, dan akan segera berakhir setelah pengangkatan. 2) Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama pada 6 sampai 12 tahun pertama. Beberapa perempuan mungkin akan mengalami berhentinya haid sama sekali. 3) Obat-obat tuberculosis ataupun obat epilepsi dapat menurunkan efektivitas implant. 4) Efek samping yang berhubungan dengan implant dapat berupa sakit kepala, penambahan berat badan, dan nyeri payudara. Efek-efek samping ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. 5) Implant tidak melindungi klien dari infeksi menular seksual, termasuk AIDS. Bila pasangannya memiliki resiko, perlu menggunakan kondom untuk melakukan hubungan seksual.
Jadual kunjungan kembali ke klinik adalah klien tidak perlu kembali ke klinik, kecuali ada masalah kesehatan atau klien ingin mencabut implant. Klien dianjurkan kembali ke klinik tempat implant dipasang bila ditemukan hal-hal sebagai berikut: amenorhae yang disertai nyeri perut bagian bawah, perdarahan yang banyak dari kemaluan, rasa nyeri pada lengan, luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah, ekspulsi dari batang implant, sakitkepala hebat atau penglihatan menjadi kabur, nyeri dada hebat, dugaan adanya kehamilan.
Peringatan khusus bagi pengguna  kontrasepsi Implan apabila: a) terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan.b) Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik. c) Terjadi perdarahan banyak dan lama. d) Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan).e) Ekspulsi batang implant. f) Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang berta, atau penglihatan menjadi kabur


DAFTAR PUSTAKA

( Prof. dr. Abdul Bari Saifudin, SpOG dkk : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta, YAYASAN BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO, 2006. Halaman : 53-58)